PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- MarkPlus menganugerahkan gelar Gubernur Satria Laksana kepada Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar. Gelar tersebut diberikan sebab Gubri dinilai telah berhasil menagani bermacam masalah besar, seperti pandemi Covid-19 dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Penganugerahan gelar Gubernur Satria Laksana diberikan langsung oleh Deputy Chairman MarkPlus Inc, Jacky Mussry dalam acara Indonesia Marketing Festival (IMF) 2023 di Hotel The Zuri Pekanbaru, Kamis (10/8/2023).
Atas gelar yang diberikan kepadanya, Gubri Syamsuar mengucapkan terima kasih telah diapresiasi dalam menjalankan kewajibannya sebagai pemimpin di Bumi Lancang Kuning.
"Terima kasih atas gelarnya," ujar Gubri.
Menaggapi alasannya mendapatkan gelar itu, Gubri Syamsuar mengaku dalam pencapaiannya menyelesaikan tugas dan menangani berbagai permasalahan yang ada, tidak terlepas dari dukungan dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Menurutnya, tidak ada pekerjaan yang selesai dilakukan tanpa kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat.
"Dengan gelar ini, mudah-mudahansaya bisa lebih giat lagi dan bekerja secara maksimal demi kepentingan masyarakat Riau di masa yang akan datang," ujar Gubri Syamsuar.
Sementara itu, Deputy Chairman MarkPlus Inc, Jacky Mussry mengucapkan selamat atas gelar yang telah disematkan untuk Gubri Syamsuar. Ia berharap Gubri Syamsuar bisa bekerja lebih semangat untuk Riau lebih baik.
"Selamat Pak Gubernur atas gelar Gubernur Satria Laksana-nya," imbuh Herman.
Sementara itu, Presiden IMA Chapter Pekanbaru, Peng Suyoto juga mengatakan bahwa Gubri Syamsuar pantas mendapatkan gelar dari MarkPlus sebab dedikasinya dalam memimpin Riau sangat baik. Selain itu, Peng Suyoto juga menilai Syamsuar merupakan sosok pemimpin yang tulus dalam bekerja, bahkan pengabdiannya kepada masyarakat Riau juga baik.
"MarkPlus memberikan gelar kepada gubernur-gubernur yang berprestasi. Pak Gubernur Syamsuar mendapatkan gelar Gubernur Satria Laksana karena dianggap pengabdian beliau sangat baik kepada masyarakat Riau," pungkas Peng Suyoto.
Laporan: Soleh Saputra
Editor: Edwar Yaman